Assalamu'alaikum Wr. Wb

Welcome To My Area

Resensi Novel "Shalahudin Al Ayyubi Sang Penzakluk Yerusalem"

Kamis, 09 Mei 2013





Judul               : Shalahudin Al Ayyubi Sang Penakluk Yerusalem
Pengarang       : Abdul Latif Talib
Penerbit           : Salamadani
No. ISBN        : 978-602-8818-07-4
Tahun Terbit    : 2008
Katagori          : Religius
Tebal               : 328 halaman







Terlahir sebagai seorang pemuda di daerah Tikrit, Irak pada 543 Hijriah atau 1138. Namanya adalah Shalahudin Al Ayyubi. Sejak kecil, Shalahudin dibekali ilmu peperangan oleh ayah saudaranya yang bernama Assadudin (seoarang panglima perang). Sementara, ayahnya membekali ilmu agama kepada Shalahudin. Sejak kecil, kehidupan dia sama seperti anak-anak lain pada umumnya. Ketika beranjak dewasa, dia menjadi pemuda yang mahir menunggang kuda serta bergabung dengan pasukan berkuda di  Allepo.
Shalahudin Al Ayyubi telah berubah menjadi seorang yang terdepan dalam membela Islam. Dia bercita-cita merebut kembali Baitul Maqdis (Yerusalem) dari kekuasaan Kristen. Bahkan dia pernah melontarkan pernyataan, “Siapa pun yang mengusai Palestina (Yerusalem), dia akan menguasai dunia”. Tidak hanya sekedar kata, dia berhasil mewujudkan tekadnya menjadi kenyataan setelah 83 tahun lepas dari genggaman umat muslim dengan penuh perjuangan panjang yang melelahkan.
Puncak perjuangan Shalahuddin yaitu ketika pasukannya berhasil mengalahkan pasukan Salib di Hittin pada 4 Juli 1197 M. Kesuksesan ini menjadikan jatuhnya Baitul Maqdis kepada pasukan Islam. Sejak saat itulah umat Islam di Yerusalem tidak lagi dianiaya bahkan dibunuh oleh pasukan Salib. Shalahudin Al Ayyubi pun dikenal dalam sejarah perjuangan agama Islam.
Novel yang ditulis oleh Abdul Latip Talib yang merupakan orang negeri jiran Malaysia ini berisi tentang perjuangan seorang panglima perang Shalahudin Al Ayyubi dalam menaklukan Yerusalem. Pengarang menggunakan sudut pandang orang ketiga pelaku utama dalam novel tersebut. Alur cerita yang digunakan pun adalah alur maju dengan penokohan yang sangat rinci dengan latar cerita ala timur tengah. Dalam menggunakan diksi pengarang menonjolkan unsur-unsur Islami yang baik.
Kelebihan dari novel ini adalah penjelasan penokohan yang sangat rinci. Setiap karakter yang terkait dengan peristiwa dijelaskan dengan spesifik, sepak terjang setiap panglima-panglima perang dijelaskan dengan bervariasi dengan ciri khas yang dimilikinya masing-masing. Dalam penggunaan diksi, pengarang menonjolkan unsur-unsur Islami sehingga memberikan khasanah nilai-nilai Agama islam dan meningkatkan nilai religi pembacanya. Alur maju yang digunakan pengarang dalam menceritakan peristiwanya pun disajikan dengan baik, sehingga kronologi tiap peristiwa dapat ditangkap dengan baik oleh pembaca. Kekurangannya, latar cerita kurang diuraikan secara tajam. Sehingga pembaca tidak dapat menggambarkan dan mengimajinasikan latar dengan bagus dan aplikatif. Namun meskipun bergitu, pengarang berhasil membawa pembaca terlibat langsung dalam peristiwa yang ada. Sehingga pembaca terpengaruh untuk tetap membacanya.
Novel ini sangat dianjurkan dibaca oleh para pemuda Islam agar dapat meningkatkan nilai religi pembacanya dan memotivasi pemuda Islam agar menjadi pemuda yang tangguh dan selalu cinta terhadap agamanya.

0 komentar:

Posting Komentar